Dukung Ekonomi Lokal, Pemerintah Bangun Sentra IKM Hortikultura di Tanah Datar

Berita Minang15 Dilihat

UrangMinang.id — Pemerintah terus mendorong hilirisasi industri berbasis potensi lokal, melalui pengembangan Kawasan Industri (KI) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), guna memperkuat Industri Kecil dan Menengah (IKM), sebagai bagian dari rantai pasok nasional.

Langkah ini sejalan dengan strategi industrialisasi periode 2025–2029 dan RPJMN 2025–2045, yang menjadikan industri pengolahan sebagai penggerak utama transformasi ekonomi.

Salah satu implementasinya adalah pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tematik untuk membangun Sentra IKM Olahan Hortikultura di Nagari Lawang Mandahiling, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar).

“DAK ini diarahkan untuk memperkuat ekosistem KI/KEK prioritas, sebagai pusat pertumbuhan baru.” jelas Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Republik Indonesia, Reni Yanita, seperti dikutip dari website resmi Kemenperin, pada hari Jum’at, tanggal 9 Mei 2025.

Sentra IKM ini dibangun dengan DAK Fisik tahun 2024, mencakup pembangunan gedung produksi, IPAB, IPAL, serta pengadaan mesin seperti mesin pasta, cold storage, solar dryer dome, dan lainnya. Selain itu, DAK Non Fisik dimanfaatkan untuk pelatihan SDM, manajemen sentra, hingga peningkatan daya saing dan akses pasar ekspor.

Reni Yanita menekankan mengenai pentingnya optimalisasi pengelolaan sentra, baik dari sisi fisik maupun kelembagaan. “Manajemen yang baik, akan mendorong efisiensi dan pertumbuhan ekonomi lokal.” ujarnya.

Saat ini, sebanyak 40 pelaku IKM hortikultura, telah dibina di sentra tersebut. Pemerintah berharap, jumlah ini terus meningkat dengan sinergi dari berbagai pihak, termasuk pelaku pariwisata dan SKPD.

Direktur IKM Pangan, Furnitur, dan Bahan Bangunan (PFBB) Kemenperin, Bayu Fajar Nugroho, menambahkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Datar telah membentuk UPTD sebagai pengelola sentra, dan pengurusannya sedang difinalisasi di Kementerian Hukum.

“Secara output, semua target tercapai. Kini tinggal memastikan sentra tetap operasional secara optimal.” pungkasnya. (hai)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *